TEKNOLOGI INFORMASI. Apa yang
terfikirkan oleh kalian ketika mendengar kata itu? Bagi saya, sih, itu
tergolong pelajaran yang tidak begitu saya sukai. Sejak duduk di bangku SMP
sampai SMK, tidak ada bagian di pelajaran ini yang mampu menarik minat saya
untuk mengeksplore lebih jauh lagi
tentang pelajaran-pelajaran yang telah disampaikan sang guru. Loh, kok bisa
begitu? Ya, karena pelajarannya monoton, hanya itu-itu saja, tentang
perangkat-perangkat dalam komputer dan pengoperasian sistem operasi seperti
Word, Excel, Power Point, dan Access. Sekalipun belajar tentang internet, kita
terlebih dahulu ‘dicekok’ oleh teori-teori perkembangan akan internet itu
sendiri ketimbang langsung praktek tentang pengoperasian internet, sehingga hal
ini sukses menjadi layaknya sebuah cerita dongeng sebelum tidur.
Jadi terbayang nggak sih, betapa
menjenuhkannya pelajaran itu? Setiap minggu kita hanya masuk ke dalam lab
komputer, duduk mendengarkan guru menjelaskan, dan praktek yang waktunya
terbatas. Pasti bakal garing kan, kalau belajar harus text-book seperti itu terus-menerus. Akhirnya ya, murid yang suka
mencuri-curi celah. Ketika guru sedang menjelaskan, kita malah asyik online socmed di komputer masing-masing,
walaupun akhirnya kesel juga karena akses wifi-nya diputus oleh sang guru,
hehehe.
Yap! But that just the past. Itu pendapat
saya dulu, sebelum saya belajar mata kuliah Teknologi Informasi di universitas.
Lah, terus bagaimana?
Iya, jadi gini. Saat saya resmi
menjadi mahasiswa UNJANI, saya sempat kaget melihat jadwal mata kuliah semester
1 yang didalamnya ada mata kuliah Teknologi Informasi. Pikir saya, untuk apa ada
mata kuliah ini, masa iya kita akan mengulang pelajaran sejak masih SMP lagi? Ah!
Pasti akan sangat membosankan, terka saya saat itu dalam hati.
Tapi ternyata semua persepsi saya
tentang kejenuhan-kejenuhan yang akan saya hadapi di mata kuliah ini terbantahkan
setelah bertemu sang dosen. Beliau memang tidak khusus mengajar hanya untuk
mata kuliah Teknologi Informasi saja tapi saya suka caranya menyampaikan
pelajaran, singkat, jelas, namun tepat kena sasaran. Maksudnya bagaimana, tuh? Hehehe.
Jadi si dosen tidak lagi
menjelaskan teori-teori yang membosankan, tapi langsung menuju pada aplikasi
perangkat informasi yang memang digunakan oleh banyak orang, dengan
mengoptimalkan fungsinya. Teori tetap ada, namun tidak seperti murid sekolah
dasar yang membahas banyak teori bersama gurunya ketika bertatap muka. Sang dosen
biasanya meng-upload materi dalam
bentuk presentasi (power point) ke dalam facebook,
dan hanya membahas garis besarnya saja ketika mata kuliah sedang berlangsung. Jika
ada bagian yang tidak dimengerti? Kita dapat langsung bertanya melalui forum
diskusi yang dibuat dalam bentuk grup di jejaring sosial Facebook. Jadi, kita tetap dapat bergaul sambil belajar. Juga adanya
pemanfaatan blog sebagai media informasi sekaligus sebagai media bisnis untuk
ajang promosi. Beliau juga memberikan aplikasi yang berhubungan dengan jurusan
yang saya ambil, yaitu kimia, yang dengan aplikasi tersebut dapat mempermudah
saya untuk membentuk rumus struktur suatu zat kimia, dan masih banyak lagi.
jadi menurut saya sekarang, sih, Teknologi Informasi ini ternyata memang penting banget buat kita. Sadar kan, kalau kehidupan kita sehari-hari ngga akan lepas dari yang namanya internet? Sekarang rasanya masalah teknologi dan informasi ini sudah jadi kebutuhan primer buat masyarakat. Satu hari tanpa internet saja, rasanya sudah ketinggalan banyak informasi. Isn't it? Hehe.
Yeay! That’s all my opinion. Dan satu lagi, untuk
cinta sama suatu pelajaran, si pengajar seharusnya punya power untuk mampu
mengubah mindset siswanya biar muncul rasa ingin tahu. Terlebih mata pelajaran
Teknologi Informasi, dengan keadaan zaman yang terus berkembang dengan adanya
globalisasi, pengajar juga harus melek informasi, tetap uptodate dengan perkembangan teknologi dan informasi yang ada. And you
did it all, Mr. J. Well-done! :)